Benteng Portugis dan Meriam di Bekas Kerajaan Adonara
Editor: Mahadeva
LARANTUKA – Kerajaan Adonara yang merupakan salah satu kerajaan Islam di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT masih menyisahkan berbagai peninggalan masa lampau. Diantaranya, bangunan benteng yang dinamakan Benteng Portugis dan meriam kuno.
Keberadaan meriam, banyak ditemukan di Kampung Adonara. Saat mengunjungi kampung tua bekas pusat Kerajaan Adonara yang berada di atas bukit tersebut, selepas pintu masuk wilayah Desa Adonara, tepanya persis di samping kantor desa, dapat ditemukan sebuah bangunan tembok batu yang sudah runtuh. “Benteng ini dinamakan benteng Portugis mungkin karena waktu itu yang membangunnya orang Portugis,” kata Abdul Wahid, salah seorang ketutunan Raja Adonara, Minggu (17/11/2019).
Dulunya, benteng tersebut masih utuh, namun karena penduduk kampung kesulitan untuk keluar wilayah, akhirnya dirubuhkan untuk membuat akses jalan. Benteng tersebut, dibangun mengelilingi perkampungan Adonara, yang dulunya merupakan pusat kerajaan Adonara di 1600 hingga 1780. “Waktu itu mungkin sering terjadi peperangan sehingga raja meminta bantuan dari Portugis agar bisa membangun benteng dan melindungi pusat kerajaan Adonara dari serangan musuh,” ungkapnya.
Selain membangun benteng, di luar benteng juga ditanami tanaman kaktus berduri, yang dimaksudkan sebagai penghalang atau penyulit ketika musuh datang dan hendak masuk ke kampung tersebut. “Kaktus-kaktus tersebut dicabut dan dimatikan mengunakan bahan kimia, sebab warga merasa terganggu. Apalagi setelah jaman kemerdekaan, tidak ada lagi peperangan,” ungkapnya.