Gurih Manis Cimplung, Makanan Tradisional Khas Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Makanan tradisional berbahan singkong, ubi jalar, sukun dan pisang kerap diolah dengan cara digoreng, direbus.

Salah satu jenis makanan olahan berbahan singkong atau ubi kayu, ubi jalar, sukun dan pisang dibuat menjadi cimplung. Sesuai namanya Jaenuri dan sang istri Katini menyebut, makanan tradisional tersebut dari kata cemplung.

Memasak dengan mencemplungkan bahan baku singkong dan bahan lain disebut Katini memudahkan penyebutan makanan yang dibuat dengan nama cimplung. Sebagai warga asal Jawa Tengah yang turun temurun membuat gula kelapa atau gula merah keduanya mengenal cimplung sejak kecil.

Setiap proses pembuatan gula kelapa yang dimulai dengan perebusan air yang dideres cimplung selalu dibuat.

Katini menyebut, bahan cimplung sangat beragam sesuai dengan hasil pertanian yang ada. Berbagai jenis bahan cimplung diantaranya labu atau waluh, singkong, pisang bahkan jenis talas.

Katini dan sang suami membuat makanan cimplung berbahan sukun,ubi jalar dan ubi kayu saat proses pembuatan gula merah di Dusun Sukarame, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (23/11/2019) – Foto: Henk Widi

Ia sengaja membuat cimplung berbahan pisang, sukun dan singkong yang diperoleh dari kebun. Proses pembuatan cukup sederhana karena bersamaan dengan pembuatan gula merah.

“Semua bahan mudah didapatkan karena perkebunan kelapa sebagai bahan baku pembuatan gula kelapa juga ditumbuhi singkong, sukun dan pisang,” ungkap Katini saat ditemui Cendana News, Sabtu (23/11/2019).

Warga Dusun Sukarame, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) itu kerap membuat cimplung saat membuat gula kelapa.

Lihat juga...