Ini Empat Langkah Penting Mengurangi Risiko Bencana
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Tidak ada kata siap dalam menghadapi bencana. Yang ada hanya lebih siap dalam menghadapi bencana yang terlihat dari tren korban jiwa dan kerusakan terus menurun. Untuk menciptakan tren menurun ini, diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko bencana.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc menyebutkan bahwa bencana itu adalah suatu hal yang kompleks, multidisiplin, unik, border less dan memiliki ketidakpastian yang tinggi.
“Untuk menghadapi bencana, kita harus mengubah paradigma. Jangan hanya pasrah. Karena dengan manajemen yang tepat, bencana itu dapat dicegah,” kata Wisnu saat Seminar Geologi di Gedung PBNU Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Ia menyebutkan dengan kondisi Indonesia yang terletak di lokasi rawan bencana, seharusnya Indonesia bisa mengubah tantangan menjadi peluang.
“Indonesia ini supermarket-nya bencana. Dengan banyaknya kejadian, sudah bisa jadi laboratorium bencana. Sehingga, jika kita mau mempelajari maka Indonesia akan bisa menjadi pusat industri solusi atas kejadian alam sehingga bisa menghindari bencana,”paparnya.
Wisnu menyebutkan bahwa tidak ada negara yang siap menghadapi bencana. Yang ada hanya lebih siap menghadapi bencana berikutnya.
“Intinya adalah mengurangi korban jiwa dan kerusakan yang terjadi. Kalau ternyata trennya terus menurun setiap kali, maka bisa dikatakan penanggulangan bencananya berhasil,” ucapnya.
Atas dasar hal ini, pemerintah melalui BNPB dan semua instansi terkait mengeluarkan empat langkah prioritas untuk pengurangan risiko bencana.
“Yang pertama adalah meningkatkan pemahaman risiko bencana. Dalam artian, masyarakat bisa mengerti risiko dari setiap bencana dan tahu harus bagaimana saat bencana terjadi,” urainya.