Jaga Produktivitas Pisang, Petani Lamsel Manfaatkan Sumur Bor

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kemarau berimbas komoditas tanaman pisang kurang pasokan air disiasati petani Lampung Selatan (Lamsel) dengan membuat sumur bor.

Mamat, petani pisang di Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan menyebut, selama kemarau sejumlah tanaman pisang miliknya masih berbuah. Pasokan air untuk pengairan jadi faktor produktivitas buah tetap menguntungkan meski kemarau.

Pembuatan sumur bor untuk kebutuhan pertanian menurut Mamat sekaligus untuk air bersih. Sumur bor yang dibuat dengan kedalaman 30 meter bisa menghasilkan debit air yang melimpah.

Sumur bor dengan kedalaman 30 meter ditampung oleh Mamat pada bak penampungan untuk menyiram tanaman pisang dan sejumlah tanaman sayuran yang ditanam pada lahan kebunnya di Desa Banjarmasin Kecamatan Penengahan Lampung, Senin (4/11/2019) – Foto: Henk Widi

Ia bahkan membuat bak penampungan untuk sejumlah keperluan menyirami tanaman pisang, sayuran dan dimanfaatkan untuk air bersih. Sejumlah warga yang kesulitan air bersih memilih memakai air dari sumur bor tersebut.

Penggunaan sumur bor menurut Mamat menjadi solusi untuk kebutuhan selama kemarau. Pembuatan sumur bor tipe submersible dengan tenaga listrik menurutnya menjadi investasi jangka panjang.

Sebab mengeluarkan biaya pembuatan sekitar Rp15 juta, ia bisa tetap menanam berbagai jenis komoditas pertanian. Berdiameter sekitar 5 inchi sumur bor miliknya bahkan bisa dimanfaatkan untuk pengairan lahan sawah.

“Tanaman pisang yang saya miliki masih bisa produktif rata-rata dua tandan dalam satu rumpun, padahal di lahan perkebunan lain banyak tanaman pisang yang layu dan mati karena kemarau panjang, tidak ada curah hujan sama sekali,” ungkap Mamat saat ditemui Cendana News, Senin (4/11/2019).

Lihat juga...