Kaum Muda di Malra Digerakkan Manfaatkan Teknologi Pertanian
LANGGUR — Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara mulai melirik kalangan muda di daerah setempat agar tertarik dan mau ikut menggerakan sektor pertanian dengan pemanfaatan teknologi yang menjadi kegandrungan kaum melinial.
Kepala Dinas Pertanian Maluku Tenggara, Felix Tethol, mengatakan seluruh sektor pertanian di daerah setempat saat ini digerakkan agar dapat menyejahterakan petani dan menarik kaum muda untuk bertani dengan memanfaatkan teknologi.
“Dalam rangka memenuhi visi Pemda Malra yakni mandiri, cerdas, berkeadilan dan demokratis, maka sektor pertanian diarahan dapat menyejahterakan petani dengan menerapkan sistem pertanian berbasis teknologi,” ucapnya di Langgur, Kamis (14/11/2019).
Menurut Felix, ukuran kesejahteraan petani pada umumnya adalah nilai tukar petani (NTP), dimana pengeluaran harus lebih kecil dari pendapatan, maka penghasilan petani di Malra tiap bulan ditargetkan sebesar Rp6 juta.
Dalam upaya mencapai target itu, maka dibangun agrobisnis pertanian pada klaster-klaster sentra komoditi, misalnya yang sudah ada dan produktif yakni agrobisnis pada sentra bawang merah di Ohoi Abean, Yafawun, dan Watngon.
“Untuk mencapai kesejahteraan dan mempermudah petani, maka kami berkomitmen untuk ‘selangkah di depan’, dimana kami dalam waktu dekat akan menggalakkan satu program untuk pertanian di Malra yakni smart farming (pertanian pintar),” katanya.
Pertanian pintar berkaitan dengan penerapan penggunaan teknologi digital di seluruh elemen pertanian. Tujuannya untuk mempermudah petani mengolah hingga memasarkan hasil panen, dan menarik antusias masyarakat terutama kaum muda untuk menggeluti pertanian.