Kemarau jadi Peluang Usaha Sampingan Pengupas Kerang

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Selama musim kemarau, masyarakat di sekitar Way Sekampung di Lampung Selatan, memanfaatkan banyaknya kerang cobo cobo sebagai usaha sampingan. Yakni, dengan menjadi tenaga pengupas kerang.

Populasi kerang cobo cobo yang merupakan jenis kerang air payau, meningkat di kala musim kemarau. Hal ini pun menjadi berkah tersendiri, salah satunya bagi Jamilah, warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, yang memanfaatkannya sebagai usaha sampingan.

Menurut Jamilah, musim kerang cobo cobo menjadi usaha yang bisa menghasilkan uang bagi sejumlah wanita. Sebab, kerang yang hidup tanpa dibudidayakan itu memiliki manfaat sebagai bahan kuliner. Bagian cangkang yang memiliki aroma amis, kerap dibeli oleh pemilik tambak udang dan bebek sebagai bahan pakan. Tanpa harus membudidayakan, warga bisa mendapatkan hasil dari usaha pengupasan kerang tersebut.

“Sudah selama lima bulan terakhir semenjak kemarau berlangsung, pengupasan kerang cobo cobo jadi usaha sampingan, hasilnya akan dibeli oleh pengepul untuk dijual keliling atau di tempat pelelangan ikan,” ungkap Jamilah, saat ditemui Cendana News, Selasa (19/11/2019).

Jamilah, warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Timur, merebus kerang untuk kemudian dikupas, Selasa (19/11/2019). -Foto: Henk Widi

Jamilah mengatakan, pengupasan cobo cobo dilakukan usai menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah. Setelah memasak, mencuci dan membereskan pekerjaan lain, para wanita akan berkumpul di rumahnya untuk mengupas dan mengolah kerang cobo cobo.

Sebelumnya, sejak pagi pencarian kerang dilakukan ketika surut air laut berlangsung. Pasang surut air laut memudahkan pencarian kerang cobo cobo, sebab saat surut air sungai akan dangkal sehingga habitat kerang pada rumput gelagah, akar pohon mudah terlihat. Kerang yang sudah diperoleh akan dibawa memakai karung dan ember ke lokasi pengupasan.

Lihat juga...