Kompleks Istana Raja Adonara di Flotim Perlu Dipugar

LARANTUKA – Kerajaan Adonara, yang berdiri sekitar tahun 1600, dahulunya berpusat di Kampung Adonara. Saat ini lokasinya sudah berganti menjadi Desa Adonara.

Letaknya di atas perbukitan, masuk di wilayah Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Kerajaan yang berpusat di Pulau Adonara tersebut, memiliki wilayah kekuasaan di beberapa wilayah Pulau Flores bagian timur, Adonara hingga beberapa wilayah di Pulau Lembata dan Alor.

“Dulunya kerajaan Adonara pusat kerajaannya ada di kampung Adonara. Tetapi sejak raja Arakian Kamba menjabat, beliau memindahkan Ibu Kota Kerajaan ke Desa Sagu,” kata Arifin Nueng Ape (63), salah satu keturunan Raja Adonara, Minggu (17/11/2019).

Arifin Nueng Ape (63), salah satu keturunan raja Adonara yang saat berada di bekas istana raja di Desa Sagu Kecamatan Adonara Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (17/11/2019) – Foto : Ebed de Rosary

Arifin menyebut, Raja Kamba melihat komunikasi antar desa dan wilayah kekuasaan sangat sulit dilakukan. Hal itu mendorongnya mendatangi wilayah Sagu di 1783. Daerah pesisir pantai tersebut akhirnya digunakan untuk memperluas wilayah kekuasaan. “Dulu ini merupakan kompleks istana raja yang dipagari dengan bebatuan. Di dalam kompleks selain dibangun istana raja, juga dibangun sekolah oleh raja,” tuturnya.

Namun sangat disayangkan, bekas bangunan peninggalan kerajaan Adonara mengalami kerusakan, akibat gempat dan tsunami yang melanda pulau Flores di 1992. “Kita berharap agar pemerintah bisa membantu memugar situs kerajaaan ini dan dijadikan sebagai situs sejarah. Benda-benda peninggalan kerajaan juga masih tersisa beberapa,” ucapnya.

Lihat juga...