Lita, Atlet Pencak Silat Asal Probolinggo
Editor: Koko Triarko
MALANG – Olah raga bela diri seakan telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam diri atlet pencak silat asal kota Probolinggo, Arlita Melly Dyah Putri Diana. Bermula dari sekadar hobi, gadis kelahiran 18 September 2001 tersebut kini justru kerap meraih prestasi di berbagai kejuaraan pencak silat.
Mahasiswi jurusan teknik lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini menceritakan, kegemarannya menggeluti olah raga bela diri sudah diawali sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dengan mengikuti bela diri Taekwondo.
“Sejak dulu memang sudah hobi bela diri. Waktu SD sempat ikut Taekwondo, tapi hanya dasar-dasarnya saja. Kemudian SMP kelas satu, saya tertarik dengan olah raga bela diri pencak silat dan bergabung dengan perguruan Tapak Suci hingga sekarang,” ceritanya, saat ditemui di ITN.
Sejak itu, gadis yang akrab disapa Lita tersebut mulai menunjukkan prestasinya dengan meraih gelar di berbagai kejuaraan.
Lita pernah dinobatkan sebagai pesilat terbaik putri tingkat kota tahun 2017, juara 1 kejuaraan Universitas Muhammadiyah Surabaya Nasional Championship 2018. Baru-baru ini, Lita juga berhasil merebut juara 1 kategori tanding di ajang Yogyakarta Championship 2019 mewakili ITN Malang.
Lebih lanjut, putri dari pasangan Soehariyono dan Raden Nurdiana Idawati, ini mengaku untuk bisa meraih berbagai prestasi tersebut bukan perkara mudah. Risiko mengalami cidera selalu ada dalam setiap pertandingan, bahkan patah pergelangan tangan akibat tendangan lawan pernah dialaminya.