Lulusan SKPP Diharap Mampu Jadi Pejuang Demokrasi

Editor: Koko Triarko

BEKASI –  Bawaslu Kota Bekasi secara resmi telah menutup sekolah kader pengawasan partisipatif (SKPP) angkatan pertama. Sebanyak 90 peserta yang telah selesai mengikuti sekolah pengawasan tersebut, ke depan harus siap dalam mengawal proses demokrasi.

“Dengan bekal ilmu bidang pengawasan yang diberikan selama lima hari sejak Senin 25 November 2019, kepada peserta SKPP harus diaplikasi di tengah masyarakat dan menjadi pejuang demokrasi,” ujar Ali Mahyail, Kepala Sekolah SKPP, sekaligus komisioner bidang pengawasan Bawaslu Kota Bekasi, usai menutup SKPP, Jumat (29/11/2019).

Ali berharap, para alumni terus mengasah diri karena dasar pengawasan sudah diterima. Sehingga, ke depan generasi muda Bekasi kian terampil dan cakap menangani persoalan ke-Pemilu-an.

“Alumni SKPP diharapkan ke depan bisa melakukan advokasi dan enggagement masyarakat, agar terlibat aktif dalam proses pengawasan pilkada atau pemilu kota Bekasi,” tandasnya.

SKPP yang dilaksanakan Bawaslu di setiap daerah di Jabar, memiliki tiga jenjang, yaitu tingkat dasar, menengah, dan lanjutan. Peserta yang dinyatakan lulus pada SKPP saat ini dan ingin melanjutkan ke tahapan berikutnya, akan difasilitasi oleh Bawaslu Kota Bekasi atau Bawaslu Provinsi Jawa Barat.

“SKPP ini dilakukan dengan tujuan untuk melaksanakan fungsi pendidikan Bawaslu, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal pengawasan pemilu. Alhamdulillah, 90 peserta SKPP semuanya dinyatakan lulus,” papar Ali.

Peserta SKPP khusus kalangan milenial tersebut, diikuti 29 remaja putri  dan 61 pria. Mereka berusia mulai dari 19 tahun sampai 30 tahun. Mereka akan menjadi kader-kader muda sebagai ujung tombak pengawasan pemilu.

Lihat juga...