Penerimaan, Kunci Tentukan Pola Asuh ABK

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Menerima kondisi anak yang berkebutuhan khusus (ABK), merupakan satu-satunya cara bagi orang tua untuk dapat menentukan pola asuh yang paling tepat. Tanpa penerimaan, orang tua tidak dapat secara fokus dan jernih memilih dan memilah cara yang tepat untuk membesarkan anak mereka. 

Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo S.Psi., P.si., menjelaskan, bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menunjukkan rasa sayang atau perhatiannya.

“Begitu juga seorang anak. Mereka mempunyai cara yang berbeda untuk meminta perhatian kita. Begitu pula pada kasus anak berkebutuhan khusus. Mereka membutuhkan perhatian yang berbeda dengan anak yang biasa,” kata Vera, saat diskusi pada acara Indonesia Women’s Forum 2019 di Gandaria City Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Untuk menentukan pola pengasuhan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus (ABK),  Vera menyebutkan, orang tua harus melewati tahapan acceptance.

“Yaitu, penerimaan. Penerimaan, bahwa diri mereka memiliki anak yang berbeda dengan anak yang lain. Tanpa melewati tahapan ini, atau orang tua masih dalam tahap penolakan, maka akan sulit untuk menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak,” ujar Vera.

Tahap acceptance ini, menurutnya berbeda pada tiap orang tua. Ada yang bisa dengan cepat menerima, tapi ada juga yang lama.

“Bisa cepat atau lambat itu bergantung pada beberapa faktor. Biasanya yang lama itu disebabkan orang tua sudah memiliki ekspektasi dan standar sendiri terhadap anak yang akan dimilikinya,” urai Vera.

Dan, mayoritas masyarakat Indonesia tidak pernah mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

“Dalam budaya Indonesia, membicarakan potensi hal yang buruk itu biasanya dianggap tabu. Jadi, tidak pernah dibahas. Padahal, dengan mempertimbangkan kemungkinan terburuk, orang tua akan mampu mempersiapkan diri untuk menerima kondisi yang di luar ekspektasi dan standar mereka,” papar Vera.

Lihat juga...