Petani di Lamsel Keluhkan Rusaknya Irigasi Akibat Sampah

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Aktivitas membuang sampah sembarangan, berimbas kerusakan fasilitas pertanian, seperti pendangkalan saluran irigasi.

“Sampah plastik juga menyebabkan beberapa petak sawah tidak bisa digarap akibat sampah yang menumpuk. Meski upaya pembersihan telah dilakukan swadaya dan gotong-royong, sampah kembali menumpuk saat musim hujan,” kata  Abdul Razak, petani di Desa Belambangan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Jumat (22/11/2019).

Menurutnya, sampah-sampah itu berada di wilayah Desa Belambangan, Desa Kekiling. Pada sejumlah titik saluran irigasi, mengakibatkan sedimentasi oleh material tanah dan sampah. Saat hujan turun, saluran irigasi yang tersumbat mengakibatkan lahan pertanian produktif, rusak.

“Sawah produktif yang sebelumnya menjadi lokasi penanaman padi, sejak satu tahun terakhir tidak bisa dimanfaatkan karena selalu tertimbun sampah berbagai jenis dominan plastik,” terang Abdul Razak.

Saluran irigasi yang tersumbat di Desa Kekiling, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, dibersihkan dengan cara dibakar, Jumat (22/11/2019). -Foto: Henk Widi

Abdul Razak menambahkan, upaya pembersihan telah dilakukan oleh petani secara swadaya. Namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi aktivitas membuang sampah, belum bisa dikurangi. Sampah yang sebagian sengaja dibuang warga, berasal dari pasar dan permukiman warga. Berbagai larangan membuang sampah telah dilakukan, namun tidak diindahkan.

Saluran irigasi di tepi Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) imbas sedimentasi sampah, juga dikeluhkan oleh warga Desa Kekiling, Desa Belambangan.

Lihat juga...