Petani di Pessel Diminta Inovatif Atasi Keterbatasan Air
Editor: Koko Triarko
PESISIR SELATAN – Sejumlah petani di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, hingga penghujung November ini masih belum bisa turun ke sawah, karena suplai air yang belum mencukupi untuk membajak sawah.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan, mengatakan, para petani harus jeli untuk memanfaatkan lahan pertanian, supaya aktivitas di lahan yang ada dapat bernilai ekonomis dan mendatangkan pemasukan serta meningkatkan taraf kesejahteraan.
“Jangan hanya terpaku lahan yang ada itu harus ditanami padi saja. Jika belum bisa ditanami padi, coba cara tanaman lainnya yang cocok. Artinya, petani harus jeli memanfaatkan lahan pertanian, karena bercocok tanam ini merupakan kegiatan positif sebagai sumber nafkah keluarga,” katanya, Senin (25/11/2019).
Menurutnya, Pemkab Pesisir Selatan sangat mendukung sektor pertanian dari berbagai jenis komoditi. Biasanya, sawah kering bisa ditanami jagung dan kacang hijau. Pemkab Pesisir Selatan tidak ingin pertanian yang ada di daerah tersebut menjadi lesu, karena tidak memiliki ide atau terobosan dalam mengatasi kondisi yang ada.
“Atas nama Pemkab Pessel, saya mendukung dan semuanya tentu harus sesuai prosedur, jangan lupa selalu berkoordinasi dengan para ahli di bidang pertanian. Karena segala sesuatu hal perlu dikaji dulu dan dilihat potensi tanaman yang cocok,” harapnya.
Selain itu, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan meminta kepada para penyuluh pertanian yang ada di setiap kecamatan, untuk berperan melakukan pendampingan, mulai dari memastikan kondisi lahan, bibit, hingga cara pengelolaannya.