Petani di Pessel Diminta Inovatif Atasi Keterbatasan Air
Editor: Koko Triarko
Hal itu, katanya, juga sebagai upaya Pemkab dalam meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT), untuk mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan nasional.
Nuzirwan menjelaskan, lahan sawah beririgasi seluas 21.890 hektare yang tersebar di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, juga dapat dioptimalisasi untuk menggenjot produksi padi yang menjadi sumber ekonomi masyarakat.
“Lahan sawah beririgasi itu tetap mendapat perhatian. Pemkab mengupayakan lahan tersebut digarap secara maksimal untuk tanaman padi, yang pada gilirannya meningkatkan ekonomi masyarakat Pesisir Selatan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan peningkatan kapasitas PPL yang ada di setiap kecamatan melalui training, sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsi sebagai mestinya.
Karena, sejauh ini sektor pertanian masih menjadi basis ekonomi masyarakat Pesisir Selatan. Apalagi, di daerah tersebut memiliki lahan pertanian yang cukup luas, dan sebagian besar masyarakatnya berusaha di sektor pertanian.
“Sektor pertanian juga mempunyai peran penting dalam sumbangan ekonomi serta penguatan pangan masyarakat selama ini,” tegasnya.
Disebutkannya, pembangunan pertanian di Pesisir Selatan perlu percepatan, baik melalui alih teknologi, perluasan areal tanam, pembinaan sumber daya masyarakat dan lainnya.
Juga perlu dilakukan penyebaran informasi penyuluhan tentang perkembangan inovasi teknologi, harga pasar, permodalan, iklim, serangan hama serta kebijakan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat.
“Kita berharap, setiap program yang dilaksanakan tahun ini, dan ke depan dapat memacu perkembangan sektor pertanian. Karena hal itu sangat dipengaruhi oleh kinerja petugas, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai kepada petugas di lapangan,” sebutnya.