Sengketa Jepang-Korsel Bayangi Pertemuan G20

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara kepada wartawan mengenai perjanjian GSOMIA dengan Korea Selatan di Tokyo, Jepang, Jumat (22/11/2019). (REUTERS/KYODO)

NAGOYA — Jepang menggunakan acara terakhirnya sebagai ketua G20 untuk menolak peringatan Korea Selatan soal radiasi dari pembangkit nuklir Fukushima yang hancur sementara rangkaian pertemuan itu terancam dibayangi perselisihan antara kedua negara tetangga, Jumat (22/11).

Para menteri luar negeri Kelompok 20 (G20) berkumpul di Kota Nagoya, Jepang tengah, selama dua hari untuk melakukan pembicaraan.

Pertemuan berlangsung pada saat perjanjian bidang intelijen antara Jepang dan Korea Selatan akan segera berakhir.

Sebagai tanda ada perselisihan, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha belum secara resmi memastikan kehadirannya pada pertemuan tersebut walaupun seorang sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa ia akan tiba di Nagoya pada Jumat.

Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan, yang sama-sama merupakan sekutu Amerika Serikat, telah berubah karena perselisihan menyangkut sejarah. Perselisihan itu kemudian melebar ke masalah perdagangan dan aspek-aspek lainnya.

Korea Selatan telah menyatakan kekhawatiran soal pencemaran radioaktif dari Fukushima dan Jepang menepis kekhawatiran itu.

Pembangkit nuklir di Jepang tersebut rusak parah akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011.

Korea Selatan bersiap-siap meninggalkan pakta pertukaran informasi intelijen dengan Jepang pada Sabtu (23/11) sehubungan dengan perselisihan di antara mereka.

Dengan melepaskan perjanjian itu, Korsel menentang tekanan AS untuk mempertahankan suatu aspek penting dalam kerja sama segitiga bidang keamanan di Asia.

Seorang penasihat senior presiden Korea Selatan mengatakan, Kamis, pembicaraan sedang dilangsungkan dengan Jepang soal kemungkinan untuk mencapai penyelesaian pada menit-menit terakhir.

Lihat juga...