Suhu Panas, Es Bubur Sumsum di Bali Laris Manis
Editor: Koko Triarko
BADUNG – Kemarau panjang yang menyebabkan suhu terasa lebih panas, bahkan ekstrem, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang es bubur sumsum di Denpasar, Bali. Omszet penjualannya meningkat, karena banyak masyarakat memburu minuman segar untuk penghilang dahaga.
Sadili, salah satu pedagang keliling es bubur sumsum di kawasan Jimbaran, Badung, Bali, mengaku omzet penjualannya meningkat hingga 100 persen dari hari biasanya.
“Ya, kan kondisi cuaca panas macam ini orang sedang membutuhkan minuman yang bisa melepas dahaga,” ujarnya, saat ditemui Sabtu (2/11/2019).
Es bubur sumsum buatannya ini terbilang cukup sederhana dan dari bahan alami. Yaitu, tepung beras aci yang diberi santan, dan es batu sebagai penyegar.
Sementara untuk membuatnya juga muda. Pertama, campurkan tepung beras dengan setengah dari santan dan garam. Kemudian tuang santan dan garam sisa ke dalam panci, tambahkan daun pandan. Panaskan hingga mendidih, lalu tuang adonan tepung beras, santan, dan garam ke panci berisi santan yang sudah mendidih dan aduk terus hingga mengental.
Agar rasa dan tampilan makin menarik, biasanya dalam es bubur sumsum ini ditambahkan bubur mutiara yang terbuat dari tepung aci. Tak hanya keliling perumahan, Sadili juga menjajakan dagangannya ke sekolah atau ke kantor-kantor yang berada di Jimbaran. Tak jarang juga, ada wisatawan mancanegara yang membelinya.
“Untuk harga jual satu porsinya Rp5.000,” jelasnya.