Unej Luncurkan Makanan ‘Singasaras’, Olahan dari Singkong

Editor: Makmun Hidayat

Sementara untuk dosen berprestasi di bidang Saintek diraih oleh Tantut Susanto dari Fakultas Keperawatan, dan Tri Agus Hartono dari FISIP di bidang Soshum. Kemudian laboran berprestasi disematkan kepada Dian Almaidah dari Fakultas Kedokteran Gigi, Khusnun Nadhifah sebagai pustakawan berprestasi, Fitri Hapsari (FIB) sebagai pengelola keuangan berprestasi, dan M. Zamroni (FT) sebagai tenaga pengelola administrasi akademik berprestasi.

Salah satu yang menarik dalam peringatan dies natalis kali ini adalah peluncuran Singasaras alias Singkong Disawut Sebagai Beras oleh para peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M).

Menurut Prof. AchmadSubagio, Ketua LP2M, produk Singasaras diolah dengan teknologi sederhana sehingga diharapkan dapat diolah oleh setiap rumah tangga Indonesia tanpa teknologi tinggi. Harapannya kemunculan Singasaras dapat menurunkan konsumsi beras Indonesia yang cukup tinggi, yakni 114,6 kg per kapita per tahun.

“Pengolahan Singasaras sangat mudah, dimulai dengan pemilihan singkong yang baik dari varietas manis dengan HCN rendah, pengupasan, pencucian, pembuatan sawut, perendaman untuk menghilangkan tapioka yang di luar, pemerasan, perendaman dengan bumbu yang sesuai, dan pengeringan. Produk yang dihasilkan berupa sawut-sawut kering berwarna putih cerah. Cara memasaknya juga sederhana, dapat dengan dicampur beras dengan perbandingan satu banding satu dan dimasak dengan menggunakan rice cooker,” jelas pakar MOCAF ini.

Para peserta upacara pun berkesempatan merasakan nikmatnya Singasaras yang dibentuk dalam tumpeng raksasa berukuran 2,5 meter dan pembagian 3.000 ribu porsi nasi goreng Singasaras. Potongan tumpeng Singasaras kemudian diberikan oleh Rektor Unej kepada para dosen dan tenaga kependidikan berprestasi yang sebelumnya diawali dengan peniupan lilin oleh robot karya mahasiswa Fakultas Teknik.

Lihat juga...