ASDP Ferry Bakauheni Lengkapi Pelayanan Tiket ‘Vending Machine’

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Penggunaan alat pembelian tiket secara mandiri memakai vending machine masih membuat bingung penumpang. Usman, salah satu penumpang asal Sribawono, Lampung Timur (Lamtim) menyebut ia telah memiliki uang elektronik memakai kartu Brizzi milik BRI. Meski demikian saat akan membeli tiket saldo yang dimiliki pada uang elektronik miliknya kurang.

Calon penumpang yang akan naik kapal di dermaga eksekutif tersebut mengaku dibantu petugas di loket penjualan tiket. Sebab sesampainya di terminal antarmoda Pelabuhan Bakauheni ia harus menunggu bus penjemput (shuttle bus) menuju ke dermaga eksekutif. Lokasi penjualan tiket elektronik perdana dan isi ulang disebutnya tersedia di dekat loket pembelian tiket.

Usman (kaos) merah membeli tiket secara online dan melakukan proses pencetakan tiket,scan data KTP di dermaga eksekutif Bakauheni, Jumat (20/12/2019). -Foto: Henk Widi

Bagi penumpang pejalan kaki yang akan menggunakan dermaga eksekutif, Usman menyebut ia harus menyediakan saldo minimal Rp60.000. Saldo tersebut bisa digunakan untuk sekali perjalanan memakai kapal eksekutif. Sebab tarif tiket dermaga eksekutif sekali jalan Rp50.000. Sebaliknya di dermaga reguler tarif penumpang pejalan kaki dewasa sebesar Rp15.000.

“Penerapan sistem baru pembelian tiket masih membuat bingung karena sebelumnya penumpang langsung ke loket dilayani oleh petugas, kini langsung ke alat vending machine,” ungkap Usman saat ditemui Cendana News, Jumat (20/12/2019).

Usman menyebut usai melakukan pengisian saldo uang elektronik calon penumpang naik shuttle bus ke dermaga eksekutif.  Sebanyak 6 alat vending machine disebutnya tersedia pada dermaga eksekutif untuk membeli tiket. Alat vending machine masih membuatnya bingung sehingga ada panduan dari petugas.  Setelah penyiapan uang elektronik untuk proses pembelian. KTP elektronik yang dibawa akan ditempelkan pada vending machine sebagai bukti manifest penumpang.

Lihat juga...