Aspal Campur Plastik, Selamatkan Lingkungan dari Limbah Plastik

Editor: Makmun Hidayat

BANYUMAS —  Kabupaten Banyumas tengah merintis penggunaan aspal hotmix campur plastik, sebagai salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik. Mengingat produksi sampah plastik di Banyumas sangat banyak, dalam satu tahun mencapai 95 ton sampah plastik kresek.  

Pilot project aspal campur plastik ini berlokasi di perbatasan Kecamatan Wangon dengan Lumbir, di bagian barat Kabupaten Banyumas.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin supaya program aspal campur plastik ini bisa terus berlanjut. Bahkan, Bupati mengaku siap untuk mewajibkan semua jalan kabupaten harus menggunakan aspal hotmik campur plastik.

“Kalau dibutuhkan langkah tegas, saya siap di tahun depan untuk mewajibkan semua jalan aspal yang menggunakan APBD harus memakai aspal hotmix plastik,” kata Bupati saat melihat pilot project aspal campur plastik, Jumat (27/12/2019).

Bupati juga mengharapkan komitmen dari para pengusaha Asphalt Mixing Plant (AMP) di Banyumas untuk terus menggunakan sampah plastik sebagai campuran.

“Jika memang harus ada aturan yang memaksa untuk menggunakan sampah plastik sebagai campuran aspal, akan saya buat. Sebab sampah plastik kita sudah sangat banyak dan butuh penanganan dari berbagai sektor,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Irawadi mengatakan, proses pencampuran sampah plastik dengan aspal hotmix merupakan gagasan dari Bupati Banyumas. Namun, ada spesifikasi tertentu agar sampah plastik bisa dipergunakan sebagai campuran aspal, yaitu plastik harus dicacah terlebih dahulu dan cacahan tersebut harus kering, bersih dan terbebas dari bahan organik.

Lihat juga...