Aspal Campur Plastik, Selamatkan Lingkungan dari Limbah Plastik

Editor: Makmun Hidayat

“Untuk ukuran maksimal cacahan plastik 9,5 milimeter,” kata Irawadi.

Lebih lanjut Irawadi menjelaskan, untuk produksi satu ton aspal, membutuhkan limbah plastik hingga 2,51 kilogram. Dan kondisi plastik sudah dicacah.

“Jadi penggunaan limbah plastik ini sekitar 6 persen dari tiap ton aspal dan produk aspal hotmix campur plastik ini, secara teknis menguatkan ketahanan terhadap deformasi dan keretakan tanah hingga 40 persen,:” jelasnya.

Sejauh ini, uji coba limbah plastik yang digunakan masih berasal Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sampah yang ada di Kota  Purwokerto. Bahan limbah plastik yang digunakan dalam campuran beraspal panas dibatasi hanya untuk jenis kantong kresek (LDPE/Low Density Poly Ethylene) yang telah melalui proses pencucian dan pencacahan. Pada uji coba ini dari dari 300 kilogram plastik kresek yang tersedia, namun yang sesuai spesifikasi baru 75 kilogram.

“Memang masih butuh waktu untuk belajar memenuhi spesifikasi sampah plastik yang bisa masuk aspal,” tuturnya.

Pada tahun depan, lanjut Irawadi, DPU Banyumas akan melaksanakan pembangunan jalan sepanjang 103 Km x 4 meter dengan total anggaran kurang lebih  Rp 4 miliar. Dan pengerjaan jalan tersebut akan sepenuhnya menggunakan aspal hotmix campur plastik. Diperkirakan pembangunan jalan akan menyerap sampah plastik hingga 95 ton.

Lihat juga...