BIG Bangun 280 Stasiun Pasang Surut di Indonesia
AMBON – Badan Informasi Geospasial (BIG), merencanakan pemasangan 280 stasiun pasang surut canggih. Sarana tersebut untuk memperkuat sistem peringatan dini tsunami di Tanah Air.
Rencana pemasangan tersebut akan berlangsung hingga akhir 2024 mendatang. “Saat ini sudah ada 160 unit stasiun pasang surut di seluruh Indonesia dan akan ditambah 120 unit baru sehingga menjadi 280 unit diakhir tahun 2024,” kata Kepala BIG, Hasanuddin Zainal Abidin, di Ambon, Rabu (11/12/2019).
Hasanuddin Zainal berada di Ambon bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, untuk meresmikan lima unit stasiun Pasang Surut (Pasut) di provinsi Maluku. Stasiun pasut yang dipasang di Maluku berupa alat pendeteksi tsunami tide gauge, yang berfungsi untuk mengukur elevasi muka air serta dilengkapi sensor Global Positioning System (GPS) yang berfungsi mengukur posisi pergerakan tanah.
Tide gauge, tidak sekedar menjadi alat peringatan dini tsunami, tetapi menjadi alat multi fungsi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana navigasi oleh Perhubungan Laut, pemetaan laut oleh TNI Angkatan Laut, serta perubahan iklim. “Namun dalam konteks bencana tsunami, tide gauge ini bisa menjadi validator ada tidaknya tsunami setelah terjadi gempa,” katanya.
Hasanuddin menyatakan, dirinya bermimpi di seluruh wilayah Indonesia dapat dipasang 2.000 stasiun pasut, agar memperkuat jaringan sistem peringatan dini tsunami di Indonesia. Tetapi semuanya, sangat tergantung dari kemampuan keuangan negara. “Jepang yang merupakan negara kecil dan daerah paling rawan gempa dan tsunami saja sudah terpasang 1.400 stasiun pasut. Kalo kita (Indonesia) perlu 2.000 unit,” katanya.