Cegah Tipes dengan Vaksinasi dan Imunomodulasi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MALANG – Demam tifoid atau lebih dikenal dengan nama penyakit tipes masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia.

Penyakit infeksi demam tifoid atau tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi dan dapat ditularkan melalui makanan maupun minuman.

Profesor di bidang Mikrobiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Dra Sri Winarsih, MSi, Apt, menjelaskan bahwa demam tifoid bisa menyerang semua usia termasuk anak-anak.

Meskipun gejalanya hanya demam atau sulit buang air besar, tapi penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian karena bakteri dari usus bisa menyebar ke limpa dan hati.

“Untuk mengatasi infeksi tersebut, biasanya penderita akan diberikan antibiotika. Namun yang menjadi masalah saat ini adalah sudah banyak bakteri yang resisten atau kebal terhadap antibiotika tersebut sehingga menyulitkan para dokter untuk mengatasi penyakit infeksi,” ujarnya saat ditemui di gedung rektorat UB, Jumat (27/12/2019).

Saat ini WHO merekomendasikan antibiotika ciprofloxasin. Akan tetapi antibiotika tersebut tidak direkomendasikan pada anak-anak karena akan menghambat pertumbuhan anak.

Menurutnya, bakteri bisa kebal terhadap obat karena di Indonesia banyak kemudahan untuk memperoleh obat tersebut meskipun sebenaranya sudah diatur oleh BPOM bahwa tidak boleh dijual secara bebas.

Selain itu, pasien yang mendapatkan antibiotika sering kali tidak menyelesaikan jumlah antibiotik yang diresepkan oleh dokter karena merasa sudah sembuh.

“Tidak melanjutkan antibotika menyebabkan jika ada satu sel bakteri saja yang tidak ikut mati, maka sel tersebut bisa berkembang biak yang menyebabkan dia resisten terhadap obat yang digunakan tadi,” terangnya.

Lihat juga...