Indonesia dan Peace Corps AS Jajaki Kerja Sama di Luar Sektor Pendidikan
JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI dan lembaga kemanusiaan independen Pemerintah Amerika Serikat, Peace Corps, menjajaki kemungkinan kerja sama pemberdayaan sumber daya manusia di luar sektor pendidikan.
“Salah satu fokus program Presiden Joko Widodo adalah human capital, pengembangan sumber daya manusia. Kita ingin mengajak Peace Corps karena mereka punya ahli-ahli pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) atau bidang kesehatan,” sebut Direktur Amerika 1 Kemlu RI, Zelda W, usai menghadiri acara resepsi 10 tahun pengaktifan kembali program Peace Corps di Indonesia, Rabu (4/12/2019).
Menurut dia, Direktur Peace Corps AS Josephine Olsen, atau yang akrab disapa Jody, menyambut baik tawaran pemerintah Indonesia tersebut. “Tadi pagi saya sudah bertemu dengan Ibu Jody, dan dia menyambut baik jika program Peace Corps ini di-expand agar tidak sekadar pengajaran Bahasa Inggris,” tambah Zelda.
Dalam kesempatan yang sama, Olsen mengatakan, Peace Corps akan melanjutkan program pengajaran Bahasa Inggris ke para guru, pelajar, dan komunitas pendidik di Indonesia. Namun, program tersebut tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan ke bidang lain apalagi jika ada tawaran kemitraan dari Pemerintah Indonesia.
“Poin pertama yang terpenting, kami akan melanjutkan program pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia. Kedua, dari hasil perbincangan dengan kelompok kerja di sini, kami telah membahas sejumlah sektor pemberdayaan yang dapat dikerjakan selanjutnya, misalnya saja di bidang pertanian atau ekonomi,” terang Olsen yang telah mengunjungi Indonesia selama beberapa hari untuk menemui langsung para relawan Peace Corps.