Jelang Nataru, Permintaan Ikan Laut di Lampung Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Permintaan ikan laut menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020 meningkat. Meski permintaan meningkat hasil tangkapan nelayan menurun imbas kondisi perairan didominasi angin kencang dam gelombang tinggi.
Joni, nelayan di Kelurahan Kangkung, Kota Bandarlampung menyebut hasil tangkapan menurun.
Hasil tangkapan ikan laut dengan sistem jaring dan pancing diakui Joni mengalami penurunan. Pada kondisi normal ia menyebut bisa mendapat hasil tangkapan sekitar 50 kilogram.
Sejak dua pekan terakhir hasil tangkapan hanya berkisar 30 kilogram. Jenis ikan laut yang ditangkap diantaranya tenggiri, tongkol, selar dan simba.
Berbagai jenis ikan hasil tangkapan dari sekitar pulau Legundi dibawa ke pasar gudang lelang untuk dijual sang istri. Permintaan ikan laut jelang Nataru menurutnya mulai meningkat untuk pembuatan kuliner tradisional.
Sejumlah kuliner tradisional berbahan ikan yang kerap dibuat meliputi tekwan, bakso, otak-otak dan olahan berbahan ikan.
“Hasil tangkapan ikan mengalami penurunan sejak dua pekan terakhir meski permintaan meningkat jelang Nataru namun tetap ada tangkapan yang bisa dijual ke pasar gudang lelang,” ungkap Joni, saat ditemui Cendana News, Senin (23/12/2019).
Menurunnya hasil tangkapan ikan menurut Joni ikut mempengaruhi harga ikan. Jenis ikan laut yang dijual meliputi ikan tenggiri, tongkol, simba, selar. Berbagai jenis ikan tersebut dijual mulai harga Rp30.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Hasil tangkapan dengan sistem pancing rawe dasar menurutnya dominan mendapatkan ikan karang berukuran besar.
Kondisi cuaca yang didominasi angin kencang dan gelombang membuat sejumlah nelayan mencari ikan di perairan dangkal.