Kaleidoskop Jakarta, Dari Revitalisasi Trotoar hingga Pemecatan Kepala Dinas
Editor: Mahadeva
Sementara yang menjadi sorotan karena dinilai penting untuk direvitalisasi di 2019 adalah trotoar Cikini dan trotoar Kemang. Di trotoar Cikini, adavjalur sepanjang 10 kilometer yang akan diperlebar, dari semula hanya tiga meter menjadi 4,5 hingga enam meter. Pelebaran untuk membuat area, 1,5 meter untuk pejalan kaki, 1,5 meter untuk penyandang disabilitas 1,5 meter untuk street furniture dan 0,5 sampai 1 meter untuk amenities.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, pihaknya akan melanjutkan revitalisasi trotoar di 2020. Pemprov DKI mengusulkan anggaran Rp1,1 triliun untuk kegiatan tersebut “Di 2017 hingga 2019, kita merevitalisasi sepanjang 134 kilometer dan targetnya nanti tahun depan, kita akan menata 47 kilometer,” kata Anies, pada 16 Oktober 2019 silam.
Sementara untuk revitalisasi trotoar Kemang, dibangun sepanjang kurang lebih 3,3 kilometer. Trotoarnya akan diperlebar dari 1,5 hingga dua meter menjadi tiga hingga empat meter. Revitalisasi trotoar Kemang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan para pemilik gedung, hotel, maupun restoran terdampak.
Hasil dari kolaborasi melahirkan kesepakatan, revitalisasi trotoar di Kemang menerapkan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ). Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha tersebut menjadikan satu lajur di kawasan Jalan Kemang Raya dipotong untuk dibangun fasilitas publik berupa trotoar. Dengan adanya kemudahan dalam kolaborasi, revitalisasi yang telah dimula sejak Mei 2019 tersebut ditargetkan selesai tepat waktu pada akhir 2019 ini.
Revitalisasi trotoar dimaksudkan juga untuk mengintegrasikan transportasi umum di DKI Jakarta. Integrasi tersebut sejalan dengan Instruksi Gubernur No.66/2019, untuk mengendalikan kualitas udara Jakarta. Warga Jakarta didorong untuk lebih mengutamakan aktivitas berjalan dan menggunakan transportasi umum, baik dari dan menuju tempat kerja maupun saat berwisata.