Negara-negara Besar Didesak Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

MADRID — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mendesak negara-negara besar di dunia untuk menunjukkan komitmen yang lebih ambisius dalam memangkas emisi gas rumah kaca, Rabu, kala pembicaraan terkait iklim di Madrid memasuki fase intens.

“Para penyumbang emisi besar harus menyadari bahwa peran mereka begitu penting, karena apabila para penyumbang emisi besar itu gagal, maka semua upaya akan gagal,” kata Guterres dalam wawancara dengan Reuters.

“Apabila kita tidak mengubah apapun, kita akan hancur.”

Guterres sebelumnya berbicara di sebuah pusat konferensi di Madrid, tempat para menteri dari berbagai negara berkumpul secara tertutup di hari-hari terakhir konferensi yang berjalan selama dua minggu, untuk menopang Perjanjian Paris 2015 guna mencegah bencana pemanasan global.

Negara-negara penyumbang emisi utama seperti China, India, dan Amerika Serikat – yang meninggalkan pakta – diperkirakan tidak akan membuat pengumuman besar baru di KTT tersebut, di mana para delegasi fokus pada negosiasi teknis atas peraturan pasar karbon.

Meski demikian, Guterres berharap perundingan akan berakhir pada hari Jumat dengan sinyal kuat bahwa pemerintah siap untuk mengajukan rencana iklim yang lebih ambisius pada tahun 2020.

Tahun 2020 dianggap sebagai tahun yang penentu bagi proses Paris.

Di bawah kesepakatan itu, negara-negara seharusnya mengajukan target yang lebih ketat untuk memangkas emisi karbon menjelang putaran perundingan tahunan berikutnya di Glasgow, Skotlandia.

Para ilmuwan mengatakan bahwa apa yang dijanjikan saat ini sama sekali belum cukup untuk menstabilkan iklim bumi pada waktunya untuk mencegah kenaikan permukaan laut yang sangat besar, mencegah kerusakan parah pada pertanian, dan menghentikan kekeringan dan banjir yang dapat menghasilkan gelombang migrasi massal paksa.

Lihat juga...