Petani Kakao di Ende Masih Belum Gunakan Teknologi
Editor: Makmun Hidayat
Selain itu penerapan P3S yakni Pemupukan, Pemangkasan, Panen Sering dan Sanitasi pun diajarkan dan menjadi mutalk untuk diterapkan tetapi petani tetap belum menerapkan.
“Padahal petani sudah kami bawa ke kebun petani lain yang sudah menerapkan pola pertanian modern dan hasil panennya pun mengalami peningkatan. Ini dilakukan agar petani bisa melihat secara langsung kenyataannya,” ujarnya.
Markus Ngga, petani kakao di Desa Rukuramba Kecamatan Nangapanda pun mengakui pernah mengalami hal serupa saat awalnya mendapatkan pendampingan dari Rikolto.
Tetapi Markus mengatakan dirinya nekat untuk menebang tanaman kakao yang sudah tidak produktif lagi dan menerapkan teknologi sambung pucuk maupun sambung samping.
“Saya tidak mau kasih tahu isteri saya, sebab takutnya isteri tidak setuju. Setelah ditebang baru saya kasih tahu,” ucapnya.
Markus pun mengakui telah melakukan peremajaan dengan menanam klon-klon unggul seperti MCC 01,MCC 02, Sulawesi 1,Sulawesi 2, Ikri 2 dan Ikri 4 dan buahnya pun besar dan biji kakaonya pun bagus.