PVMBG Fokus Amati Aktivitas 69 Gunungapi
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selama 2019, menunjukkan ada beberapa kejadian yang tidak biasa. Beberapa gunungapi yang masuk dalam tipe B menunjukkan aktivitas vulkanik. Hal ini mendorong PVMBG untuk melakukan pemantauan lebih intensif pada 2020, dan tetap bersinergi dengan pihak terkait lainnya.
Kepala PVMBG, Kasbani, M.Sc., menyatakan Indonesia memiliki jalur gunung berapi sepanjang 7.000 km. “Untuk tipe A, yaitu gunungapi yang menunjukkan aktivitas sejak 1600, ada 77 gunungapi. Untuk tipe B, yaitu gunungapi yang tidak erupsi sejak 1600 ada 29 gunungapi. Dan, untuk tipe C, yaitu gunungapi yang sejarah erupsinya tidak diketahui, tapi manifestasi permukaan khas gunungapi ada 21 gunungapi,” kata Kasbani, saat refleksi akhir tahun di Graha BNPB Jakarta, Senin (30/12/2019).
Ia memaparkan, walaupun data terkait gunungapi ini tersedia karena pemantauan dilakukan secara intensif oleh PVMBG, tapi kapan dan yang mana yang akan beraktivitas tidak dapat ditentukan.
Ahli Vulkanologi PVMBG, Devi Kamil, menjelaskan bahwa dari seluruh gunungapi di Indonesia, ada 69 gunungapi yang diamati.
“Kita tidak bisa pastikan yang mana. Tapi dari pemantauan yang sudah dilakukan, ada 21 yang menunjukkan aktivitas di atas normal,” kata Devi.
Tapi, tidak tertutup kemungkinan, yang pada 2019 aktif, menjadi tidak aktif. Atau yang normal menjadi aktif.
“Jadi, tidak bisa diprediksikan,” ujarnya.
Menurutnya, yang penting dilakukan adalah tetap melakukan pemantauan dan melakukan evaluasi. Setiap ada peningkatan, pasti akan melakukan perubahan status.
Ia menyebutkan, selama satu dekade ini banyak bencana yang terjadi diluar dugaan. Sebagai contoh adalah gunung Sinabung.