Sanggar Hogor Hini Tampilkan Ritual Adat
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Ada yang berbeda dari penampilan Sanggar Tari Hogor Hini di Kelurahan Kota Uneng, Sikka, Nusa Tenggara Timur. Tarian yang ditampilkan digali dari ritual adat yang biasa dilaksanakan setahun sekali.
Segala properti pembuatan garam tradisional juga diikutsertakan dalam pentas tari yang dibawakan sanggar ini termasuk ditampilkan juga proses saat dilaksanakannya ritual adat.
“Sanggar kami sengaja selalu menampilkan sendratari Hogor Hini dimana Hogor Hini sebenarnya merupakan ritual adat yang biasa dilaksanakan masyarakat Kampung Garam di kota Maumere,” kata Yohanis Januarius Marno, SPd, ketua Sanggar Hogor Hini saat ditemui usai pentas di kota Maumere, Sabtu 97/12/2019).

Marno sapaannya mengatakan, tarian Hogor Hini merupakan tarian yang sengaja ditampilkan agar masyarakat bisa mengetahui adanya ritual adat yang biasa dilaksanakan tersebut.
Sanggar ini sebutnya, mementaskan juga bagaimana ritual memberi makan leluhur di Mahe atau tempat persembahan saat ritual Hogor Hini yang biasa diadakan di bulan Desember.
“Ritual Hogor Hini yang kami buat sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan dan arwah para leluhur atas rejeki yang diperoleh selama setahun memasak garam untuk dijual,” ungkapnya.
Dalam pengolahan garam secara tradisional, kata Marno, pihaknya menggunakan bahan dasar tanah garam dan air laut yang sebelumnya disaring menggunakan alat penyaring yang namanya Ohang.