Sekolah Non Formal Lebih Diminati di Balai Karangan Kalbar
SANGGAU, KALIMANTAN BARAT — Keberadaan sekolah non formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Desa Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat lebih diminati dibandingkan dengan sekolah formal.
“Kita liat sekarang masyarakat itu lebih condong ke sekolah non formal apalagi kalau mereka yang sudah bekerja,” kata Ketua PKBM Mustika, Baleng Tinus (57) saat ditemui di Balai Karangan, Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (12/12/2019).
Menurut Baleng, sekolah non formal lebih diminati karena usia warga yang melanjutkan pendidikan dasar 12 tahun sudah lanjut atau bukan lagi usia sekolah.
Ia mengatakan banyak warga yang putus sekolah atau tidak mengenyam pendidikan karena alasan jarak, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang minim di wilayah tersebut.
“Mereka umumnya sudah bekerja, jadi sulit membagi waktu untuk sekolah formal,” katanya.
Dari segi umur, lanjut Baleng, beberapa warga yang sudah bekerja di perkebunan sawit ada yang diangkat menjadi mandor perkebunan, tetapi mereka tidak tamat SMP atau SMA.
Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP dan SMA usia mereka sudah lanjut, sehingga agar mendapatkan ijazah pendidikan tingkat pertama dan tingkat atas mereka memilih sekolah non formal.
Sedikitnya ada sekitar tiga PKBM di wilayah tersebut. PKBM Mustika salah satu sekolah non formal yang aktif mengajar warga yang datang dari berbagai latar belakang, ada yang putus sekolah, ada yang karena alasan ekonomi tidak bisa bersekolah, dan karena jarak tempuh tempat tinggal dengan sarana pendidikan yang sangat jauh.
Untuk menuju sekolah formal jarak tempuh yang dilalui oleh para siswa bisa memakan waktu tempuh setengah hingga satu jam perjalanan, tak jarang banyak siswa yang memilih memondok atau tinggal di asrama dekat gereja atau yayasan Islamic Center.