Cina Laporkan Kejadian 17 Kasus Virus Korona Terbaru
BEIJING – Cina pada Minggu (19/1/2020), melaporkan kemunculan 17 kasus pneumonia lagi, yang disebabkan oleh jenis virus Korona baru.
Peningkatan jumlah kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran, pada saat negara itu sedang bersiap-siap merayakan Tahun Baru Cina. Pada saat tahun baru, banyak penduduk negara tersebut melakukan perjalanan. “Tiga dari pasien-pasien tersebut mengalami sakit parah,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan.
Jumlah keseluruhan pasien yang terinfeksi penyakit semuanya berada di Kota Wuhan di Cina tengah. Data terakhir jumlah penderitanya telah meningkat menjadi 62 orang. Dua di antaranya meninggal. Tahun Baru Cina merupakan liburan hari raya selama satu pekan, yang tahun ini dimulai pada 24 Januari.
Virus terbaru itu berasal dari kelompok besar virus Korona, yang termasuk Sindrom Pernapasan Akut (SARS). Sebanyak hampir 800 orang di seluruh dunia meninggal karena SARS selama wabah pada 2002 hingga 2003, yang juga dimulai dari Cina. Amerika Serikat pada Jumat (17/1/2020) mengatakan, akan memulai upaya penyaringan di tiga bandar udara Amerika Serikat untuk melacak orang-orang, yang tiba dari Wuhan dan kemungkinan memiliki gejala demam.
Kendati para pakar mengatakan virus baru itu tidak tampak mematikan seperti SARS, tidak banyak yang tahu dari mana virus itu berasal. Juga, tidak ada kejelasan soal apakah penularan bisa terjadi dari manusia ke manusia. Thailand telah melaporkan ada dua kasus virus tersebut, sementara Jepang melaporkan satu kasus. Sejauh ini, semua kasus yang muncul berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di Wuhan atau yang sempat bepergian ke kota itu. (Ant)