Di Pulau Bawean Gresik, Pasien Meninggal Karena Tidak Tertangani Dokter
GRESIK – Di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, masih terjadi pasien meninggal dunia karena tidak mendapatkan pelayanan medis secara optimal. Hal itu mendorong Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik, untuk meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menempatkan lima dokter spesialis di Pulau Bawean.
Setidaknya, untuk penempatan hingga akhir 2020 tersebut, lima dokter spesialis yang ditempatkan adalah, spesialis bedah, penyakit dalam, kandungan, anak dan anestesi. Keberadaan dokter spesialis untuk membantu memecahkan masalah pelayanan kesehatan di Bawean. Kondisi di Pulau Bawean cukup memprihatinkan, sehingga perlu mendapat perhatian lebih serius dari Pemkab Gresik.
“Tujuan kami mengundang Direktur Rumah Sakit Umar Mas’ud dan Dinas Kesehatan dalam rapat kerja ini, untuk membahas tentang pelayanan kesehatan di Pulau Bawean, dan juga terkait adanya insiden pasien meninggal beberapa waktu lalu akibat kekosongan dokter spesialis di RS setempat,” kata . Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani, Kamis (16/1/2020).
Menurutnya, kondisi kesehatan di Pulau Bawean harus mendapatkan perhatian serius. Hal itu untuk mewujudkan pelayanan kesehatan secara optimal. “Kami mendesak pelaksana pemerintahan, untuk segera menindaklanjuti rekomendasi hasil rapat kerja bersama legislatif,” tandasnya.
Dewan juga meminta, kesejahteraan dokter spesialis yang bersedia dinas di RS Umar Mas’ud Bawean harus ditingkatkan. Mulai dari jaminan rumah dinas, hingga besaran insentif daerah (insenda). “Kami juga minta kepada Pemkab Gresik untuk membuat program sekolah dokter spesialis bagi dokter umum asal Bawean, yang dibiayai Pemda Kabupaten Gresik. Sebagai imbal baliknya, nanti setelah lulus berkewajiban kembali dan dinas di Bawean,” tandasnya.