DP3 Sleman Temukan Bukti Sabotase Air Selokan Mataram

YOGYAKARTA – Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, meminta kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) maupun kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) untuk bijaksana dalam distribusi air, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

“Kami minta, baik itu petani sawah maupun petani ikan untuk arif dan berkomunikasi dalam distribusi air untuk sawah maupun kolam, sehingga tidak ada satu pihak yang dirugikan,” kata Kepala Dinas Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Heru Saptono di Sleman, Senin (27/1/2020).

Menurut dia, permintaan untuk ini juga terkait adanya penemuan sabotase distribusi air di aliran Selokan Mataram di wilayah Sleman timur, yang dilakukan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

“Dalam kasus tersebut, kami telah melakukan penelusuran terkait keluhan petani di Kecamatan Kalasan dan Berbah, yang mengaku distribusi air Selokan Mataram tidak sampai ke wilayah mereka. Dari penelusuran tersebut, kami menemukan adanya bukti sabotase,” katanya.

Ia mengatakan, dalam penelusuran ditemukan ada beberapa bangunan penguras di aliran di sekitar Selokan Mataram yang dialihkan fungsinya untuk kolam ikan oleh sebagian kelompok masyarakat.

“Dari temuan tersebut, kami telah mengundang dua pokdakan yang disinyalir mengambil air di Selokan Mataram tanpa izin. Dalam pertemuan itu, kelompok diberi penjelasan, bahwa tindakan mereka adalah salah dan juga memberikan beberapa solusi,” katanya.

Heru mengatakan, sebagai jalan tengah anggota pokdakan akan diberi waktu waktu satu hingga dua minggu, guna berkomunikasi dengan penyuluh lapangan, dan mencari pangsa untuk memasarkan hasil ikan mereka.

Lihat juga...