DPRD DKI Pertanyakan Konsep Revitalisasi Monas
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Pras mengatakan, pada rapat di banggar APBD 2020, Pemprov DKI menggusulkam anggaran Rp114,7 miliar untuk revitalisasi Monas. Rencana revitalisasi Monas yang diajukan Pemprov DKI ialah untuk Formula E 2020, bukan untuk ruang terbuka hijau.
Dia menjabarkan nantinya lapangan Monas dibuat sirkuit Formule E 2020. Serta bagaimana pengalihan ruas jalan untuk perlintasan ajang balap mobil listrik itu.
“Bukannya tidak tahu, kita tahu. Tapi kan di Banggar revitalisasi monas ini kaitannya dengan penyelenggaraan formula E, bukan untuk tebang-tebang pohon begitu. Gimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk trek yang akan menjadi perlintasan,” jelasnya.
Pras juga menuturkan, untuk membuat sirkuit tersebut tidak mengorbankan pohon-pohon di kawasan Monas itu. Tapi diketahui, sebanyak 190 pohon justru ditebang Pemprov DKI.
“Kalau alasannya untuk penghijauan ke depannya, ini tidak menambah luas RTH baru kok. Bukannya malah mubazir, kalau saya bilang sih mubazir karena ini uang rakyat, yang saat ini lagi takut-takutnya nih sama banjir. Kenapa anggaran segitu besar bukan buat penanganan banjir,” pungkasnya.
Sementara, PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta sudah melakukan penanaman pohon-pohon di sejumlah ruas jalan yang ada di Ibu Kota. Penanaman itu untuk menggantikan pohon-pohon yang ditebang, karena proyek dinding gardu listrik bawah tanah pembuatan MRT fase II.
“Pohon pengganti terdiri dari 800 jenis tabebuya dan 120 pohon cemara norfolk. Beberapa sudah ditanam di sebagian ruas jalan di Jakarta dan ditanam di lapangan IRTI juga,” ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin.