Fakhri Enggan Asisteni Shin Tae-Yong
JAKARTA – Fakhri Husaini, pelatih tim nasional U-16 dan U-19 dari 2017 sampai 2019, meminta PSSI tidak lagi memintanya mengisi posisi asisten pelatih timnas, mendampingi Shin Tae-Yong.
“Sekitar 6 November 2019, Bang Danur (Direktur Teknik PSSI Danurwindo) sudah menemui saya di Jakarta. Saya sudah mengatakan tidak mau menjadi asisten pelatih. Jawaban saya sudah final,” kata Fakhri, Rabu (8/1/2020).
PSSI memang terus membujuk Fakhri, agar mau membantu pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-Yong sebagai asisten pelatih. Wakil Ketua Umum PSSI Mayjen TNI Cucu Somantri, Rabu (8/1/2020), mengaku langsung akan mejumpai Fakhri. Pertemuan rencananya akan digelar pada Jumat (10/1/2020) di tempat yang dirahasiakan. “Untuk apa petinggi PSSI menemui saya lagi? Kan Bang Danur sudah wakili PSSI. Sudahlah, mereka sudah temukan pelatih yang cocok, tinggal cari asisten pelatih lain saja,” kata Fakhri.
Menurut pria berusia 54 tahun itu, ada beberapa alasan dia menolak menjadi asisten Shin Tae-Yong. Pertama, PSSI melalui Danurwindo tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan, terkait penunjukan Fakhri sebagai asisten Shin Tae-Yong.
Hal itu membuat Fakhri beranggapan, PSSI menawarkan posisi asisten karena statusnya sebagai pelatih lokal. “Kalau misalnya saya dianggap tak mampu tangani tim, saya menganggap mereka melecehkan saya sebagai pelatih lokal. Kecuali kami gagal kemarin di kualifikasi Piala Asia U-19 atau lolos ke putaran final sebagai runner up terbaik atau lolos dengan tersandung-sandung, okelah. Saya tidak melihat alasan seperti itu,” papar Fakhri.
Kedua, Fakhri tidak ingin meninggalkan jajaran asisten, kit man dan ofisial timnas U-19, yang membantunya sepanjang 2019. Pelatih asal Aceh ini tidak ingin terkesan menyelamatkan diri sendiri. Alasan lain, pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2018 tersebut menilai, posisi asisten pelatih tidak memberikan tantangan dalam karier.