Gelombang Tinggi Melanda, Pelayaran di Kolaka Dihentikan
KENDARI – Akibat tinggi gelombang air laut yang mencapai 2,5 meter di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pelayaran kapal penyeberangan feri dengan rute Kolaka-Bajoe ditutup.
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kolaka telah mengeluarkan Surat Edaran bernomor UM.006/4//1/UPP/Klk.2020, tentang Penundaan Keberangkatan Kapal. Kepala Syahbandar Kolaka, Hasfar menjelaskan, hasil rapat koordinasi bersama beberapa instansi terkait, serta koordinasi dengan nahkoda KMP Permata dan KMP Fais, pelayanan penyeberangan feri ditutup hingga kondisi cuaca kembali normal.
Langkah itu dilakukan demi menjamin keselamatan penumpang pengguna jasa transportasi laut. Tercatat ketinggian gelombang mencapai 1,5 hingga 2,5 meter, dan kecepatan angin mencapai 15 hingga 25 knot. “Untuk sementara, Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Bajoe ditunda terhitung sejak tanggal 12 Januari 2020, sampai batas waktu yang tidak ditentukan, dan akan dibuka kembali apabila keadaan cuaca sudah memungkinkan untuk dilakukan pelayaran,” kata Hasfar.
Bagi penumpang, yang sudah membeli tiket bisa meminta uangnya kembali, namun yang ingin menunggu hingga cuaca normal, disebutnya sebagai hal yang tepat. Begitu juga dengan nelayan, diminta untuk tidak melaut karena ketinggian ombak serta angin kencang tersebut.
Sebelumnya, BMKG Kendari telah mengeluarkan peringatan dini terkait tingginya gelombang air laut yang mencapai 2,5 meter. BMKG juga meminta diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter dan kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.