Hujan Lebat Berpotensi Guyur DIY Selama Sepekan
YOGYAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan bahwa hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta selama sepekan mulai 1-7 Januari 2020.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas, mengatakan hujan dengan intensitas sedang-lebat itu dipicu kondisi atmosfer yang saat ini hingga beberapa hari ke depan diindikasikan mengalami fenomena skala regional hingga lokal.
“Kondisi (atmosfer) tersebut diprakirakan menyebabkan udara hangat lembab serta labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah DIY,” kata dia melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis (2/12/2020).
Menurut Reni, fenomena skala regional hingga lokal itu berupa munculnya monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia serta terbentuknya pola konvergensi sehingga terjadi perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah serta suhu permukaan laut di wilayah sekitar perairan Pulau Jawa yang cukup hangat.
Selain itu, diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
Sejumlah wilayah di DIY yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem itu meliputi Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap, Wates, Temon di Kulon Progo, Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan di Sleman.