Kembangkan Energi Terbarukan, Investor UEA Gandeng PLTS Cirata
JAKARTA – Perusahaan energi baru terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Masdar, siap bermitra dengan cucu usaha PT PLN (Persero) yakni PT Pembangkit Jawa Bali Investasi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat yang diklaim sebagai PLTS terbesar di Asia Tenggara.
Kerja sama investasi itu dituangkan dalam kesepakatan yang ditandatangani oleh Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, dan Direktur Utama Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBI) Gunawan Yudi Hariyanto di Abu Dhabi, Minggu (12/1) disaksikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Budi G. Sadikin, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto serta sejumlah pejabat terkait.
“Investor pembangkit ini adalah Masdar, sudah dieksekusi. Dia perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk. Kepala BKPM mengatakan pemerintah siap mempercepat perizinan investasi ke depan, apalagi terkait dengan pengembangan EBT,” ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Investasi di pembangkit ini sekitar Rp1,8 triliun dan memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan salah satu alasan pentingnya investasi ini dipercepat, sebab porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit, yakni sekitar 10 persen dari total bauran energi (mix energy).
Padahal, pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23 persen. Tak hanya itu, porsi PLTS dari eksisting kapasitas listrik nasional baru sebesar 5 MW.