Korban Banjir di Bojongkulur Butuh Bantuan Pemerintah 

Editor: Makmun Hidayat

BOGOR — Sejumlah korban banjir  di RW 23, Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  luput dari perhatian.  Mereka sangat membutuhkan bantuan pemerintah setempat. 

Pasalnya, sejak banjir melanda wilayah itu seminggu lalu hingga kini lingkungannya masih tergenang air dan lumpur, warga belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat.

Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah gambaran yang dirasakan korban banjir di RW 23 RT 07 Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor. Karena warga korban banjir harus membayar jika ingin sampah sisa banjir terangkut.

“Kami membersihkan lingkungan dan rumah secara gotong royong, tidak ada bantuan pemertintah kabupaten atau desa. Kamu harus kolektif menyewa truk untuk mengangkut sampah dari lingkungan kami,”ujar Iwan warga RT07 kepada Cendana News, Rabu (8/1/2020).

Iwan, warga RW 23 RT 07, Desa Bojongkulur, mengaku tidak ada perhatian pemerintah untuk wilayahnya selama banjir awal tahun 2020. -Foto: M. Amin

Iwan terlihat kesal ketika disinggung apakah ada perhatian dari pemerintah terkait bencana banjir di wilayah Desa Bojongkulur. Dia mengatakan tidak usah menyinggung pemerintah karena sampai sekarang tidak ada perhatian sama sekali.

Dia mengaku warga mulai cemas jika lumpur di jalan komplek wilayah RW 23, Desa Bojongkulur tidak segera diangkat maka penyakit akan mendera. Karena disamping mengganggu akses jalan lumpur bercampur air tersebut mulai mengeluarkan bau tak sedap.

Warga harus merogoh kocek jika ingin mengangkut sampah, begitu pun untuk lainnya. Selama ini dilaksanakan secara kolektif. Untuk sekali bawa, dumtruk tergantung ukuran dengan harga mulai dari Rp500 ribu hingga Rp800 ribu sekali angkut.

Lihat juga...