Lestarikan Hutan Bakau, Warga Tanah Bumbu Lakukan Pembibitan Mangrove
BATULICIN – Warga Desa Pulau Burung, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan bersama kelompok pecinta lingkungan setempat melakukan pembibitan mangrove untuk melestarikan hutan bakau, terutama di daerah itu.
Ketua Kelompok Warga Desa Pulau Burung Pencinta Lingkungan, Harmawati, di Batulicin, Minggu, mengatakan hingga saat ini pihaknya bersama-sama dengan warga setempat telah melakukan pembibitan 20 ribu batang pohon mangrove.
“Setiap bulannya belasan ribu bibit mangrove diambil dari lokasi pembibitan untuk reboisasi di berbagai tempat di Kabupaten Tanah Bumbu dan sekitarnya,” katanya.
Kondisi kritis sebagian besar hutan mangrove di Kalimantan Selatan menjadi perhatian para pencinta lingkungan untuk melakukan gerakan pelestarian.
Dia mengaku mengajak masyarakat untuk menyelamatkan hutan mangrove di Kalsel dengan terus melakukan penanaman bibit pohon bakau tersebut.
“Diperkirakan sekitar 70 persen dari 116.824 hektare luasan hutan mangrove di Kalsel dalam kondisi rusak. Fakta ini menjadi keprihatinan kita bersama, untuk itu tidak ada cara lain selain terus menanam kembali pohon bakau,” katanya.
CEO PT Maming 69 dan PT Batulicin 69, Mardani H. Maming, mengatakan melestarikan hutan mangrove sebagai aksi nyata perusahaannya dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
“Kawasan pesisir pantai Kalimantan Selatan harus diselamatkan dengan tumbuh suburnya pohon bakau. Karena pohon mangrove manfaatnya sangat besar untuk mencegah terjadinya abrasi pantai,” kata mantan Bupati Tanah Bumbu selama dua periode itu.
Pria yang kini menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) itu mengatakan upaya mendorong masyarakat dalam pelestarian mangrove sekaligus mewujudkan ekowisata di desa-desa pesisir.