Lilin Merah Simbol Pengharapan di Tahun Baru Imlek
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Ratusan pasang lilin warna merah dengan motif naga dan dewa kayangan, terlihat menyala di Vihara Ciang Cin Miao atau Vihara Senapati, di jalan Yos Sudarso, Panjang Selatan, Bandar Lampung. Lilin-lilin itu merupakan simbol doa pengharapan di tahun baru Imlek 2020.
Ali Sutomo, pengurus Vihara Ciang Cin Miao, menyebut lilin memiliki makna religius bagi umat Tridarma atau Budha. Ratusan lilin yang ada di Vihara itu rata-rata baru dinyalakan saat Imlek, pada Sabtu (25/1).
Dinyalakan secara berpasangan, lilin memiliki makna keseimbangan dalam kehidupan. Simbol berpasangan, menurutnya berasal dari Yin dan Yang, sifat yang ada dalam kehidupan manusia, baik dan buruk, wanita dan pria serta pasangan berbagai komponen di dunia. Lilin berwarna merah menyimbolkan keceriaan dan kebahagiaan.
“Lilin yang harus menyala sepanjang waktu tidak boleh dimatikan, dibawa oleh setiap keluarga bisa dilihat dari kertas merah yang tertulis pada lilin, bisa diketahui nama keluarga jemaat Vihara yang datang berdoa,” ungkap Ali Sutomo, Minggu (26/1/2020).
Lilin yang dinyalakan, menurut Ali Sutomo dipilih merah karena melambangkan semangat untuk menyambut tahun baru. Sebagian besar lilin dinyalakan oleh setiap keluarga tepat pada malam pergantian Imlek, Sabtu (25/1) pukul 00.00 WIB, menunjukkan tahun yang baru. Setiap keluarga yang datang ke Vihara akan menyalakan lilin sebagai simbol permohonan oleh anggota keluarga.
Pencantuman nama setiap keluarga, kerap dilakukan pada kertas warna merah yang ada di ekor naga. Motif naga berada tepat di bawah lukisan kayangan atau Surga, menyimbolkan harapan yang dibawa dalam doa-doa.