Mendagri Tak Inginkan Terjadi Kelangkaan Blangko e-KTP
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Menteri Dalam Negeri RI, M. Tito Karnavian menuturkan, saat ini ketersediaan blanko e-KTP hanya 16 juta keping, sementara kebutuhan tahun ini sekira 30 juta keping. Ia memperkirakan, dalam waktu lima bulan ke depan blanko tersebut sudah habis.
“Kita tidak ingin terjadi kelangkaan blanko di daerah-daerah. Kita sudah ingatkan sejak awal. Makanya kita minta anggaran supaya ditambah,” ujar Tito usai bertemu Menkeu Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu Jakarta, Senin (13/1/2020) dalam rangka menyampaikan pengajuan anggaran pengadaan blanko e-KTP dan anggaran operasional Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Belum lagi, sambung Tito, beberapa daerah mengalami musibah banjir awal tahun ini. Tidak sedikit di antara masyarakat yang dokumen kependudukannya rusak dan hilang. Dengan demikian, kebutuhan blanko e-KTP bisa jauh lebih besar.
“Dirjen Dukcapil dan jajarannya sudah saya perintahkan untuk membantu masyarakat yang kehilangan dokumen tersebut. Ini sudah berjalan. Maka otomatis kebutuhan blanko bertambah,” paparnya.
Kemendagri berharap pengajuan anggaran tersebut dapat segera direalisasikan Kemenkeu, mengingat pengadaan blanko sangat mendesak dan menyangkut kepentingan publik.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani merespon apa yang disampaikan Mendagri. Ia pun meminta agar Kemendagri segera mengirimkan surat pengajuan tersebut.
“Kami minta Kemendagri segera berkirim surat beserta rinciannya. Setelah itu kami akan memproses untuk pencairannya,” ujar Menkeu.