Menkes: Peningkatan Gizi Remaja akan Hasilkan SDM Unggul

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Gizi Nasional di Lapangan Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa (28/1/2020) - Foto Ranny Supusepa

JAKARTA — Penyelesaian masalah stunting maupun masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama yang terpencil, hanya bisa dilakukan dengan mengedukasi masalah gizi sejak dini.

“Kekurangan gizi pada masa remaja akan mengakibatkan peningkatan potensi risiko penyakit tidak menular. Juga dapat berakibat pada generasi selanjutnya,” kata Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto saat peringatan Hari Gizi Nasional di Lapangan Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Kondisi kekurangan gizi ini berlanjut hingga ke usia dewasa, Terawan menyebutkan akan menyebabkan risiko anemia pada ibu hamil, yang akhirnya meningkatkan potensi anak stunting.

“Indonesia membutuhkan remaja yang aktif, kritis dan berprestasi, yang hanya bisa didapatkan dari remaja yang sehat yang memiliki kemampuan kognitif tinggi,” ujarnya.

Terawan menyatakan, kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, belumlah timbul. Seringkali yang terjadi, daerah yang memiliki kekayaan alam dan sumber daya pangan melimpah masih ditemukan kasus gizi buruk.

“Gizi merupakan bagian penting dalam kehidupan generasi milenial dalam mempersiapkan generasi unggul di masa depan. Perlu diingat bahwa pertumbuhan optimal itu didapatkan dari saluran pencernaan yang baik, yang mampu menciptakan imunitas baik. Jadi generasi unggul tidak gampang terpapar penyakit atau virus apapun,” ucapnya lebih lanjut.

Gerakan hidup sehat dan olahraga, menurut Terawan juga merupakan bagian penting untuk menjadi sehat.

“Bukan hanya olahraga fisik saja. Tapi juga olahraga mental. Gizi berimbang dan gaya hidup sehat akan menjadi kunci utama generasi unggulan untuk mencapai Indonesia Maju. Ini harus disadari oleh para remaja,” imbuhnya.

Lihat juga...