Nelayan Selat Sunda Diimbau Menjauhi Gunung Anak Krakatau

Editor: Makmun Hidayat

Sebagai pulau yang terdekat dengan Gunung Anak Krakatau, Kapolres yang didampingi oleh pejabat utama (PJU) Polres Lamsel mengimbau agar nelayan berhati-hati. Sebagai dukungan Polres Lamsel sejumlah nelayan di Pulau Sebesi mendapat bantuan sejumlah alat pelampung. Pemberian pelampung yang digunakan sebagai sarana untuk keselamatan di laut.

Memperhitungkan peristiwa tsunami Selat Sunda akibat runtuhnya GAK, Kapolres juga meninjau jalur evakuasi tsunami. Jalur evakuasi tsunami di Pulau Sebesi disebutnya harus dijaga agar bisa digunakan sewaktu-waktu. Meski aktivitas vulkanik GAK ditandai dengan intensitas erupsi berbeda masyarakat di pesisir diimbau untuk selalu waspada. Sejumlah wisatawan yang hendak melihat GAK juga diimbau menjauhi gunung dalam radius 2 kilometer.

Andi Suardi,Kepala Pos Pengamatan Gunung Berapi Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, Jumat (3/1/2020). -Foto: Henk Widi

Terkait kondisi GAK di Selat Sunda, Andi Suardi, Kepala Pos Pengamatan Gunung Berapi, Gunung Anak Krakatau menyebut aktivitas erupsi mulai menurun. Ia menyebut erupsi merupakan aktivitas normal gunung api yang masih aktif.  Secara visual dari pos pengamatan gunung tersebut tertutup oleh kabut tipis yang menghalangi pandangan.

“Kegempaan didominasi oleh mikrotremor dan letusan tidak terlihat dari pos pantau, masyarakat diharapkan tenang dan waspada,” beber Andi Suardi.

Sesuai data alat seismograf, terekam mikrotemor terus menerus dengan amplitudo 1-13 mm dan dominan 2 mm. Sesuai dengan kondisi terkini meski sempat mengalami erupsi ia menyebut status GAK masih dinyatakan waspada atau memasuki level II. Ia mengimbau kepada masyarakat, nelayan, wisatawan agar tidak mendekat pada radius 2 kilometer dari kawah.

Lihat juga...