Pak Harto dan Kisah di Balik Penetapan Hari Keluarga Nasional
Editor: Makmun Hidayat
Pasca dideklarasikannya Harganas, berbagai program pembangunan keluarga sejahtera pun digencarkan oleh pemerintah, mulai dari pemberdayaan masyarakat, memperbanyak kelompok kerajinan, meningkatkan lapangan kerja, penanaman kelapa hibrida dan sebagainya.
Sayangnya, Kata Haryono, gerakan pembangunan keluarga tidak berlanjut pasca transisi kekuasaan Orde Baru ke era reformasi tahun 1998. Program KB dikembalikan pada orientasi awal, yaitu penurunan angka kelahiran, yang pada gilirannya dikembalikan pada gerakan pemasangan spiral dan sebagainya.
“Di situ timbul malapetaka. Karena saat itu segala sesuatu yang berbau Pak Harto kan ditutup. Sehingga nuansa dan program serta gagasan kita yang sudah sampai pada pembangunan keluarga terhenti. Kepala BKKBN baru saat itu juga tidak mengerti bahwa kita sesungguhnya sudah beranjak pada pembangunan keluarga. Akhirnya program BKKBN malah dikembalikan seperti tahun 1970-an,” papar Haryono.