Pembangunan Jembatan Oje Hubi Kecil tak Sesuai Rencana
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Pembangunan jembatan Oje Hubi Kecil di pulau Palue, kecamatan Palue, kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang menghubungan desa Rokirole dan desa Nitunglea, menggunakan dana APBD Sikka senilai Rp485 juta lebih, masih nol persen.
Hal itu karena pihak rekanan atau kontraktor CV. Semata Wayang yang mengerjakan pembangunan jembatan ini dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan perencanaan yang ditentukan.
“Proyek jembatan Hubi di Palue itu nol prosen. Salah besar kalau Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengatakan pekerjaan fisik hanya 4 persen,” kata Fransiskus Ropi Cinde, anggota DPRD kabupaten Sikka, Selasa (7/1/2020).
Dikatakan Cinde, pekerjaan yang ada saat ini di luar titik 12 meter yang sebenarnya harus dikerjakan, tetapi dipindahkan oleh kontraktor ke titik 7 meter serta pondasi tidak digali, tapi diletakkan di atas batu.

Padahal, seharusnya digali dengan kedalaman 2 meter dan tebal tiangnya 1,5 meter, dan hal ini dikatakan salah oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) saat meninjau lokasi.
“Waktu PPK tiba di lokasi, mereka sudah menyuruh kontraktor melakukan pembongkaran pengerjaan karena tidak sesuai dengan perencanaan, namun kontraktor tidak melakukannya,” jelasnya.
Anehnya, kata Cinde, Dinas PUPR menyuruh rekanan melakukan pembongkaran pekerjaan, tetapi mengakui perkembangan fisik proyek telah mencapai 4 persen.
Dirinya pun mempertanyakan hal itu, karena pihak PPK telah meminta dibongkar dan dibangun pada posisi semula sesuai perencanaan serta harus menggunakan konstruksi beton.