Pembangunan Tiga Pasar di Banggai Terlambat
LUWUK – Proyek pembangunan tiga pasar yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banggai di 2019 mengalami keterlambatan penyelesaiannya.
“Saat kami turun minggu lalu, pekerjaannya masih berkisar antara 50 hingga 70 persen. Yang paling memprihatinkan itu Pasar Pagimana, baru sekitar 50 persen,” kata salah satu anggota DPRD Kabupaten Banggai, Syarifudin Tjatjo di Luwuk, Senin (20/1/2020).
Dengan kondisi tersebut Komisi II DPRD Kabupaten Banggai akhirnya memanggil pihak Disperindag Banggai, untuk mempertanyakan tiga proyek pasar yang tidak selesai hingga akhir 2019. Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat khusus DPRD Banggai itu, tidak selesai pembangunan hingga 31 Desember 2019 dipermasalahkan.
Terungkap dalam pertemuan tersebut, saat Komisi II DPRD Kabuoaten Banggai meninjau ke lapangan pada 7 Januari 2020, kegiatan pembangunan belum selesai. Kegiatan yang belum selesai diantatanya, pembangunan Pasar Sidang Sari Kecamatan Toili Barat, Pasar Sumber Mulya Kecamatan Simpang Raya, dan Pasar Pagimana.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Banggai lainnya, Ibrahim Darise mengatakan, pihaknya memprihatinkan kondisi tersebut. “Ini walaupun sudah ditambah waktu, tetap tidak akan selesai. Sudah melanggar, tidak selesai pula. Saya bingung memberikan pendapat kalau seperti ini,” tandasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai, Hasrim Karim menjelaskan, proyek tersebut terlambat selesai lantaran dibiayai dengan anggaran bersumber dari Kementerian Perdagangan. Anggaran yang dialokasikan pada 2019, baru dikucurkan pada 5 Agustus 2019. “DIPA-nya turun nanti 30 September. Kita lelang 23 Oktober, baru terbit kontrak. Sementara tiga pasar ini pekerjaannya menggunakan konstruksi yang sedikit sulit,” tandasnya.