Penanaman Tepat Waktu Jagung, Atasi Hama Ulat Grayak
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Serangan hama ulat grayak (Spodoptera exigua) masih menjadi momok bagi petani jagung di wilayah Lampung Selatan (Lamsel). Luasan serangan hama ulat grayak mencapai puluhan hektare di wilayah Kecamatan Penengahan, Kalianda, Bakauheni, Ketapang dan sejumlah kecamatan lainnya.
Meski ada serangan hama ulat grayak, Karso Winoto, petani jagung di Bakauheni menyebut serangan hama minim di lahannya. Ia menyebut menanam jagung pada seluas satu hektare di Dusun Pinang Gading, Desa Bakauheni dengan bibit 20 kilogram.
Meski sebagian tanaman jagung milik petani lain mulai diserang hama ulat grayak ia menyebut tanaman miliknya aman dari hama perusak tersebut. Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) disebutnya dilakukan dengan pembiaran sejumlah tanaman inang.
Jenis tanaman yang sengaja ditanam meliputi ubi jalar dengan daun yang lebat, tanaman bayam. Kedua jenis tanaman itu diakuinya memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Tanaman ubi jalar sengaja ditanam pada perbatasan kebun jagung dan tanaman bayam ditanam di sela sela guludan. Bibit yang mudah disebar dengan biji membuat ia bisa mendapatkan tanaman inang untuk ulat grayak sehingga tidak menyerang jagung.
“Populasi kupu kupu yang selanjutnya bertelur pada batang tanaman jagung bisa diminimalisir, meski masih ada tanaman yang terkena serangan hama namun jumlahnya tidak banyak masih bisa diatasi secara manual dan penyemprotan,” ungkap Karso Winoto saat ditemui Cendana News pada lahan jagung miliknya, Selasa (7/1/2020).