Penumpang Kapal tak Jadi Berangkat, Menunggu Tiket Dikembalikan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Kepala dinas Perhubungan kabupaten Sikka provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Wilhelmus Sirilus, yang ditemui Cendana News di pelabuhan ferry Kewapante mengatakan, dirinya sudah membuat penegasan yang ditujukan kepada manajemen Windu Karsa selaku pemilik kapal ferry dan kapten kapal.

Penegasan tersebut kata Sirilus, juga sudah disampaikan kepada kepala kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Laurens Say Maumere agar mengutamakan keselamatan penumpang, Anak Buah Kapal (ABK) dan kapal sendiri.

“Penjelasan itu memuat, pertama, mohon memperhatikan gelombang dan angin, apabila situasi tidak memungkinkan maka mohon embarkasinya ditunda waktunya,” terangnya.

Keberangkatan kapal lanjut Sirilus, menunggu sampai gelombang laut tenang sehingga tidak menimbulkan risiko apa pun di pelabuhan fery Kewapante apabila kapal bersandar di pelabuhan atau jika berlayar.

BMKG juga kata dia, telah menginformaiskan bahwa dari tanggal 1 sampai 5 Januari 2020, gelombang tinggi masih terjadi di selat Bali dengan tinggi gelombang 2 sampai 4 meter.

“Kalau di Maumere sudah reda dan kapal diberangkatkan, belum tentu sampai di selat Bali gelombang tidak tinggi. Maka kami memperhitungkan juga tinggi gelombang di wilayah perairan yang dilintasi kapal agar bisa selamat sampai ke tujuan,” pungkasnya.

Lihat juga...