Ratusan Warga Kepri Rutin Cuci Darah 2-3 Kali Seminggu
TANJUNGPINANG – Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat, saat ini ada sekira 800 warga setempat, yang rutin menjalani cuci darah dua hingga tiga kali seminggu.
Para pasien tersebut mengalami kondisi gagal ginjal. “Rata-rata berusia 20 sampai 70 tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Kamis (30/1/2020).
Cuci darah dilakukan hampir di semua rumah sakit di wilayah Kepri, khusus Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) berlangsung di RSUD Raja Ahmad Tabib, Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL), dan RSUD Tanjung Uban, Bintan. “Itupun sudah pada penuh semua,” ujarnya.
Cuci darah memerlukan biaya yang tidak sedikit. Disebutnya, hal tersebut sangat membebani negara. BPJS Kesehatan disebutnya tidak mampu menanggung sepenuhnya. Sekali cuci darah, paling tidak memerlukan biaya Rp1 juta. Sehingga, jika dalam seminggu menjalani tiga kali, maka butuh biaya sebesar Rp3 juta.
“Artinya sebulan perlu biaya Rp12 juta per-pasien, sementara katakanlah ia membayar iuran BPJS sebulan Rp110 ribu (kelas II). Hitung saja berapa beban negara, itu baru satu orang, bagaimana kalau sampai 800 orang,” sebut Tjetjep.
Tjetjep menyebut, penderita gagal ginjal selama hidupnya memang harus rutin cuci darah, karena penyakitnya tidak mungkin bisa sembuh, kecuali dilakukan transplantasi ginjal. Namun untuk transplantasi berbiaya sangat mahal, dan susah didapatkan.
Penyebab utama seseorang menderita gagal ginjal diantaranya karena penyakit hipertensi dan gula darah tinggi. “Selain itu, gagal ginjal juga disebabkan faktor keturunan,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut diharapkannya, masyarakat menerapkan pola hidup sehat, guna mencegah gagal ginjal. Bisa dimulai dengan makan makanan berserat, sayur, buah-buahan, mengonsumi air putih delapan gelas per hari, kemudian berolahraga 30 menit setiap harinya seperti, lari dan jogging. “Kurangi obat dan minum-minuman yang mengandung kratingdaeng. pun hindari alkohol dan rokok supaya ginjal tetap sehat,” pungkas Tjetjep. (Ant)