Sampah Menumpuk di Pantura Flores
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Angin kencang dan gelombang tinggi yang menghantam pantai utara Flores pada Kamis (2/1/2020), menyebabkan sampah-sampah terhempas dan terdampar di pesisir pantai Pantai Utara (Pantura) Flores, termasuk di kabupaten Sikka.
Sampah-sampah, terutama sampah plastik ini paling banyak menumpuk di wilayah perairan yang berada di teluk, seperti di dusun Nanghaledoi, desa Wairbleler, kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
“Saat gelombang tinggi disertai angin kencang, sampah-sampah pasti akan menumpuk di sepanjang pesisir pantai utara Flores, terutama di wilayah teluk,” kata Wenefrida Efodia Susilowati, Direktrur Bank Sampah Flores, Rabu (8/1/2020).
Susi, sapaannya, mengatakan selain gelombang disertai angin kencang, sampah-sampah tersebut paling banyak terbawa banjir dari daerah pegunungan dan pemukiman warga menuju ke laut.
Menurutnya, saat musim hujan laut di kabupaten Sikka dan pulau Flores ibarat tempat sampah yang akan menampung sampah-sampah yang terbawa air hujan dan menumpuk di laut.
“Kalau musim hujan, laut kita sudah seperti tempat sampah saja, karena sampah-sampah dari jalan raya dan pemukiman warga, terutama dari wilayah pegunungan pasti terbawa air ke laut,” terangnya.
Kordinator Trash Hero Maumere ini mengatakan, sampah paling banyak berasal dari desa-desa dan wilayah di pegunungan, karena tidak ada tempat penimbunan dan pengolahan sampah.
Sampah yang dibuang masyarakat di halaman rumah, saluran air, kebun atau pun di jalan, akan terbawa air ke laut, sehingga akan menumpuk di pesisir pantai dan paling banyak bertebaran di dekat muara Kali Mati.